Best Gaming Mice 2014

Best Gaming Mice 2014
Every gamer needs a trusty sidekick. Whether you built your own rig, bought a prebuilt gaming notebook or desktop, or have your eye on an upcoming Steam Machine, you'll want a high-quality gaming mouse to give you an edge. Today's gaming mice are more customizable than ever, featuring lots of programmable buttons, multiple user profiles and even adjustable weights.

No mouse is right for every gamer, however, and which one you'll need depends on both your gaming habits and your budget. Here are some of 2014's best gaming mice, sure to suit the needs of armchair generals, online adventurers and twitchy sharpshooters alike.




RAZER MICE In Pursuit of Precision

RAZER MICE In Pursuit of Precision
In 1998, Razer launched the Razer Boomslang, the world’s first gaming mouse. It sparked a revolution in which gamers everywhere discovered that with the help of specially designed peripherals, they could play their favorite games better, faster, and more precisely.

To this day, we continue to push the boundaries on how gamers interface with video games for a whole range of peripherals – including keyboards, mouse mats and headsets. But we never forget where we got our start, and that’s with the gaming mouse.

So when you put your hand on a Razer gaming mouse, you’re arming yourself with our legacy. A legacy of exceptional technological engineering, cutting-edge ergonomics, and an obsessive pursuit for absolute gaming precision.


Design


Performance


Mouse Selector
DESIGN
Putting the human back in interface devices
The first thing a gamer understands when they put their hand on a Razer gaming mouse is not how powerful it is, but how nice it feels. Every button placement and every curve on our mice was created to fit snugly with your hand.

Unlike mass-market office-grade pointing devices, Razer mice are designed with ergonomics that deliver above and beyond what ordinary ones can offer. As such, ours go through rigorous testing with a wide range of hand shapes, sizes, and grip types to find what the best fit is for everybody.

With every new Razer gaming mouse we create, we improve the ergonomics to continue to give you the most comfortable gaming experience.
What’s your grip type?
Customizable ergonomics
The gentle sloping and long mouse buttons of the Razer Taipan, combined with its rubber side grips, makes it the optimal mouse for claw grip users, whereas the compact design of the Razer Orochi would suit a fingertip user.

Our mice also come in right-handed, ambidextrous or left-handed models – get the one that’s most comfortable for you.
Intuitive gaming design
Six/Twelve Button Thumb Grid
On-the-fly DPI switching
With the popularity of the massively multiplayer online (MMO) genre taking off, an idea was born to find an easier way to access all the skills at your avatar’s disposal without having to take your fingers away from the movement keys.

Ergonomic studies showed that while the thumb on our mouse hand is an under-used digit, it can certainly be trained to be as precise for button actuation as any of our other fingers. The revolutionary thumb grid buttons was born, designed to ensure all your essential keybinds are within easy and comfortable reach.
- See more at: http://www.razerzone.com/gaming-mice#sthash.vLcD8iCE.dpuf
 

In 1998, Razer launched the Razer Boomslang, the world’s first gaming mouse. It sparked a revolution in which gamers everywhere discovered that with the help of specially designed peripherals, they could play their favorite games better, faster, and more precisely.

To this day, we continue to push the boundaries on how gamers interface with video games for a whole range of peripherals – including keyboards, mouse mats and headsets. But we never forget where we got our start, and that’s with the gaming mouse.

So when you put your hand on a Razer gaming mouse, you’re arming yourself with our legacy. A legacy of exceptional technological engineering, cutting-edge ergonomics, and an obsessive pursuit for absolute gaming precision. - See more at: http://www.razerzone.com/gaming-mice#sthash.vLcD8iCE.dpuf
  

In 1998, Razer launched the Razer Boomslang, the world’s first gaming mouse. It sparked a revolution in which gamers everywhere discovered that with the help of specially designed peripherals, they could play their favorite games better, faster, and more precisely.

To this day, we continue to push the boundaries on how gamers interface with video games for a whole range of peripherals – including keyboards, mouse mats and headsets. But we never forget where we got our start, and that’s with the gaming mouse.

So when you put your hand on a Razer gaming mouse, you’re arming yourself with our legacy. A legacy of exceptional technological engineering, cutting-edge ergonomics, and an obsessive pursuit for absolute gaming precision. - See more at: http://www.razerzone.com/gaming-mice#sthash.vLcD8iCE.dpuf

Dying Light (PS3, PS4, X360, XONE)

Dying Light (PS3, PS4, X360, XONE)
Dying Light (PS3, PS4, X360, XONE)

Di beberapa tahun terakhir ini, game dengan tema zombie yang mengusung gameplay Action-Survival telah menjamur, namun tidak banyak yang menawarkan sesuatu yang benar-benar baru ataupun berbeda. Umumnya, pemain akan sibuk menghabisi para zombie, atau menghindari mereka dengan santai. Maka kedatangan Dying Light pastinya akan menjadi angin segar bagi para fans game zombie, terutama bagi penggemar genre thriller, karena game garapan Techland ini akan membuatmu lari terbirit-birit!!

Ada dua hal yang paling mencolok dalam Dying Light yang membentuk inti dari keseluruhan gameplay-nya, yaitu sistem free-running parkour ala Mirror's Edge, dan siklus pergantian siang-malam. Sistem free-running parkour tampak sangat cocok ketika dikombinasikan dengan dunia open world Dying Light, apalagi karena sistem game ini memberi kesan pergerakan yang realistis dan mantap dalam sudut pandang first-person. Di siang hari, gamer bebas berlari dan berjumpalitan melewati dunia Dying Light yang didesain sedemikian rupa sehingga memberikan pemain banyak jalan yang bisa dilalui, atap untuk dipanjat, atau dinding untuk dilompati. Selain misi utama, perjalananmu juga akan diselingi oleh secondary mission yang muncul secara random. Nah, terdengar menyenangkan bukan? Tapi jangan senang dulu, karena ketika matahari terbenam, dunia Dying Light akan berubah drastis.

Night is When the Nightmare Begins!
Zombie yang pada siang hari hanya seperti zombie "standar" yang biasa ditemukan di manapun juga, berubah menjadi garang dan haus darah di malam hari. Mata mereka menyala merah, dan mereka akan berburu serta mengejarmu secara lebih agresif, bahkan dengan perilaku dan kemampuan baru. Combat bukanlah hal yang disarankan pada malam hari karena walaupun pemain bisa menghajar zombie dengan cukup leluasa saat matahari bersinar, tapi di kegelapan kamu hanyalah seonggok daging tak berdaya. Apalagi, combat di sini cukup realistis di mana button-mashing bukanlah pilihan yang efektif berkat adanya fitur Stamina Bar, sehingga kamu harus mengandalkan posisi dan timing yang tepat. Untungnya, kamu memiliki dua Stamina Bar dengan fungsi yang terpisah: satu untuk combat, satu lagi untuk berlari. Sebagai tambahan, Techland mengungkapkan bahwa Dying Light juga dibekali oleh fitur crafting dan sistem leveling, namun tidak disertai info lebih detail.

Meskipun bukan hal yang baru dalam dunia game, tapi fitur free-running dan siklus siang-malam membedakan Dying Light dari game-game Zombie sejenis, serta memperkenalkan gaya permainan dinamis yang intens dan cukup mencekam. Tak dapat disangkal lagi, bahwa Dying Light menjanjikan pengalaman bermain game zombie yang baru dan inovatif. This is what next-generation zombie game should be!!

Publisher: Warner Bros. Interactive
Developer: Techland
Genre: Action
Release: TBA 2014
Platform: PS3, PS4, X360, XONE

Mortal Kombat X

Mortal Kombat X

Mortal Kombat berbeda dari kebanyakan seri game fighting lain, yang umumnya memiliki daya tarik dan elemen gameplay yang lebih "anggun" dan terkadang lebih kompleks, seperti Tekken, Dead or Alive, atau bahkan Street Fighter. Mortal Kombat adalah seri game fighting yang - terutama setelah Mortal Kombat 3 - diasosiasikan dengan pertarungan fast-paced yang intens, liar dan brutal, dan pastinya sadis serta penuh darah. Dan akhirnya, NetherRealm Studios memutuskan bahwa sudah saatnya franchise legendaris ini melangkah memasuki generasi new-gen dalam bentuk Mortal Kombat X.

 Fight However You Want It
Fitur baru yang paling mencolok adalah adanya sistem varian combat style, di mana setiap karakter memiliki pilihan 3 gaya bertarung yaitu yang bersifat ofensif, defensif, dan satu yang bisa disebut magis. Ketiga combat style ini secara esensial menambahkan variasi gerakan atau combat moves untuk setiap karakter, di samping combat moves standar dari masing-masing karakter tersebut. Contohnya saja, Sub-Zero (yes!) memiliki mode Grandmaster yang menambahkan special move Ice Clone dan jurus-jurus es lainnya; mode Unbreakable yang berupa mode defensif dengan gerakan-gerakan parry dan counter yang lebih banyak dan efektif; serta mode Cryomancer di mana pemain dapat menciptakan dan menggunakan senjata-senjata yang terbuat dari es seperti belati es dan tombak es.

Game kesepuluh dari seri orisinalnya ini juga mempertahankan elemen brutal dan sadis, salah satu caranya dengan mengembalikan fitur kamera X-ray yang muncul untuk setiap serangan yang menghancurkan tulang, mengoyak organ, dan mencabik daging. MK X akan diisi oleh animasi-animasi yang sangat sadis, dan tentu saja kamu akan disuguhi adegan-adegan Fatalities yang berdarah-darah serta dilansir akan lebih kreatif dan bervariasi dari sebelumnya.
 
Use Your Surrounding to Your Advantage
Masih bicara soal variasi, NetherRealms tampaknya juga ingin memberikan tambahan yang berbeda dari game-game Mortal Kombat sebelumnya, yaitu dengan mengadopsi sistem interactive environment.  Kali ini, pemain dapat berinteraksi dengan objek-objek yang ada di arena pertarungan. Contohnya saja di arena hutan yang diisi oleh banyak pohon; pemain dapat melompat, berayun di batang pohon dan melompat ke ujung arena yang berlawanan. Kamu bahkan dapat menggunakan ranting pohon yang jatuh sebagai senjata!! Walaupun efeknya mungkin tidak signifikan, tapi fitur yang tampaknya terinspirasi dari game Injustice: Gods Among Us ini menghadirkan elemen gameplay yang bisa membuat setiap pertarungan lebih menarik.
Mortal Kombat memulai sejarahnya sebagai sebuah game fighting yang sangat imajinatif, dan sangat brutal sampai pada batas yang bisa dibilang konyol. Tapi ternyata seri game ini berkembang menjadi seri yang menawarkan pengalaman bermain "Arcade Fighter" yang cukup mendalam dan jelas sangat seru. Dan walaupun masih berupa game yang berpotensi memancing kontroversi maupun protes dari pihak-pihak tertentu, Mortal Kombat X menjanjikan permainan dan beragam fitur yang benar-benar menarik di samping kebrutalan dan kesadisannya. 

Publisher: Warner Bros. Interactive Entertainment
Developer: NetherRealm Studios
Genre: Fighting
Release: 2015
Platform: PS3, PS4, X360, XONE

Persona 4: Dancing All Night (PS VITA)

Persona 4: Dancing All Night (PS VITA)

Setengah tahun setelah pecahnya kasus pembunuhan beruntun di kota Inaba, tersebar rumor yang menyebutkan bahwa ada sebuah situs internet yang jika dibuka saat tengah malam, maka situs tersebut akan memainkan sebuah video misterius di mana orang yang menontonnya akan terhisap ke dunia lain. Itulah latar belakang game yang mungkin sangat tidak terduga dan tidak pernah terpikirkan oleh para penggemar seri Persona, yang tersohor berkat gameplay RPG khasnya. Atlus bekerjasama dengan Dingo, tim developer di balik Hatsune Miku: Project Diva, untuk melahirkan rhythm game di dalam seri Persona lewat Persona 4: Dancing All Night.
 
Gamers akan mengikuti aksi Rise Kujikawa dan Yu Narukami melawan para Shadows yang mendiami Midnight Stage, dan membebaskan para penduduk kota Inaba dari dunia Shadows tersebut. Tentu saja kamu tidak akan membasmi para Shadows dengan tebasan senjata ataupun dengan kekuatan Persona, tapi dengan menari!! Yah, setidaknya jarimu yang akan sibuk menari mengikuti ritme dan irama musik, selagi karaktermu beraksi dalam Dance Battle. Game ini juga menghadirkan karakter-karakter lain selain Rise dan Yu, salah satu di antaranya adalah karakter baru bernama Kanami Mashita. Persona 4: DAN akan memfiturkan jajaran lagu dari seri game dan anime-nya, serta lagu-lagu remix dari soundtrack Persona 4. Lebih menariknya lagi, pihak Atlus menyebutkan bahwa jajaran lagu dalam DAN adalah hasil gubahan Tetsuya Komuro dan Daisuke Asakura, dua musisi yang sangat terkenal di Jepang.

 Walaupun mengusung gameplay yang sangat berlawanan dengan yang biasa diasosiasikan dengan franchise Persona, Dancing All Night dilansir telah berhasil menarik minat banyak gamer dan penggemar serinya, yang rupanya cukup bersemangat menyambut game rhythm yang satu ini. Tapi memang, dengan didukung oleh dua musisi terkenal Jepang dan tim developer yang sukses memperkenalkan Hatsune Miku rhythm game ke komunitas gaming, Persona 4: Dancing All Night tampak sangat menjanjikan.
 
Publisher: Atlus
Developer: Atlus, Dingo
Genre: Rhythm
Release: Q3 2014
Platform: PlayStation Vita

Middle-Earth: Shadow of Mordor (PS3, PS4, X360, XONE)

Middle-Earth: Shadow of Mordor (PS3, PS4, X360, XONE)

The Lord of the Rings (TLotR) adalah franchise yang melegenda. Mulai dari cikal bakalnya di dunia sastra sampai akhirnya tampil dalam format layar lebar, TLotR telah menjadi suatu produk entertainment yang sukses dan digemari banyak orang. Sayangnya, tidak demikian saat franchise ini masuk ke dalam dunia video game karena sampai sekarang, judul-judul game dalam seri TLotR secara umum tidak berhasil meraih sukses yang diharapkan. Maka, kemunculan Middle-Earth: Shadow of Mordor yang terlihat sangat epik ini menjadi kejutan yang sangat menyenangkan, karena kali ini kamu akan memainkan game TLotR yang lain daripada yang lain.
Shadow of Mordor akan menyajikan cerita baru yang terjadi dalam rentang waktu antara kisah The Hobbit dan The Lord of the Rings. Kamu adalah Talion, seorang Ranger dari kerajaan Gondor yang ditugaskan menjaga Black Gate, gerbang menuju dataran Mordor tempat Sauron dan pasukannya mengumpulkan kekuatan. Suatu hari, pasukan Sauron menyerang gerbang tersebut dan istri serta anak Talion mati di tangan anak buah Sauron yang bernama Black Hand. Yakin bahwa dia juga akan mati menyusul keluarganya, Talion malah diselamatkan oleh sesosok Wraith yang merasuki tubuhnya. Dua entitas dalam satu tubuh, mereka memutuskan untuk bekerjasama: Talion dalam misi balas dendam, dan Wraith yang masih diselimuti misteri.
 
Power of the Wraith
Para fans TLotR tentu tahu seperti apa wujud Wraith. Saat merasuki tubuh Talion, mahkluk spektral yang menyeramkan ini juga memberikan kekuatan supernatural dan abilities yang tampak sangat keren, dan bisa dibilang akan membentuk inti dari keseluruhan gameplay Shadow of Mordor. Kamu dapat melepaskan kekuatan Wraith sehingga menjadi sebuah ledakan yang melumpuhkan lawan di sekelilingmu, kamu bahkan dapat melesat dalam dimensi Wraith untuk berpindah tempat dengan cepat, yang jelas sangat berguna untuk mengejar atau mengincar lawan yang mengganggu dari kejauhan. Tapi yang paling menarik dan sepertinya paling penting adalah kemampuan Wraith untuk mendominasi dan mengambil alih pikiran lawan.
 
Nemesis System: The Art of War
Yep. Kamu dapat mengambil alih pikiran lawan yang lebih lemah dan memaksanya untuk bertarung sebagai kawan. Menariknya, ability ini akan menjadi bagian penting dari sistem permainan yang sangat inovatif dan unik di antara game-game dengan genre Action-RPG lain, yaitu sistem Nemesis. Dalam misinya, Talion memang beraksi sendirian, tapi walaupun kombinasi kemampuan bertarung Ranger dan abilities Wraith miliknya sangat ampuh, kamu akan sangat kesulitan jika berniat menyelesaikan seluruh game sebagai one-man army melawan pasukan Orc milik Sauron yang hampir tak terhitung jumlahnya. Karenanya, sistem Nemesis sangat membantu dalam menyeimbangkan arena pertempuran antara Talion dan Sauron.
Pada dasarnya, setiap unit pasukan Orc dipimpin oleh Orc War Chief, yaitu unit terkuat atau yang paling ditakuti oleh Orc lainnya. Selain itu, pasukan ini juga diisi oleh Orc "bawahan" yang juga memiliki ambisi untuk naik pangkat. Layaknya dalam perpolitikan, para Orc ini memiliki rasa loyalitas maupun iri di antara mereka. Di sinilah ability dominasi Wraith milikmu berperan, di mana kamu dapat menggunakannya untuk mengeksploitasi hubungan yang rentan antara para Orc tersebut. Setiap pemain mendominasi sesosok Orc, kamu dapat melihat peran dan hubungannya, baik dengan pasukan tempatnya berasal maupun dengan pemimpinnya. Berdasarkan peran dan seberapa pentingnya Orc tersebut bagi pasukannya, kamu bisa memanfaatkannya dalam berbagai cara.
 
Sebagai contoh, kamu bisa mengirimnya pulang untuk berperan sebagai mata-mata, mengorek informasi mengenai kekuatan dan kelemahan pemimpin pasukannya, bahkan menugaskannya untuk membunuh pemimpin pasukannya. Tentu saja usaha assassination seperti ini tidak selalu berhasil, tapi pemain juga bisa membuntutinya dan memanfaatkan kekacauan yang ditimbulkan sang Orc assassin untuk mengambil nyawa sang pemimpin pasukan tersebut...atau kamu juga bisa mendominasinya. Dominasi pimpinan Orc membuka peluang dan opsi yang menarik bagi pemain, di mana kamu mempunyai pilihan untuk menghilangkan kekuasaan pemimpin Orc tersebut, atau memanfaatkannya untuk menyerang pimpinan Orc lain yang lebih kuat lagi.


Vengeance is Yours… and Theirs
Menariknya lagi, rupanya bukan hanya Talion yang berniat balas dendam, karena Monolith mendesain Shadow of Mordor dengan sistem di mana para Orc pun dapat menyimpan dendam pada pemain. Setiap adegan pertarungan melawan para Orc dapat menimbulkan akibat yang tidak terduga, terutama jika kamu membiarkan adanya Orc yang kabur dan selamat dari tebasan pedangmu. Orc yang berhasil kabur dapat kembali di lain waktu dalam bentuk yang lebih kuat dan bahkan memimpin pasukannya sendiri, lengkap dengan luka perang yang didapat dari pertarungannya melawan Talion.
Middle-Earth: Shadow of Mordor adalah game yang tidak hanya memanfaatkan ketenaran franchise TLotR, tapi juga menyajikan gameplay dan sistem permainan yang sangat unik dan sepertinya belum pernah terlihat sebelumnya. Dengan sistem quest dan politik yang cukup kompleks, Shadow of Mordor menjanjikan variasi yang menarik dan inovatif bagi penggemar Action-RPG yang mungkin cukup jenuh dengan game-game sejenis lainnya. Yang jelas, gamer penggemar dunia The Lord of the Rings akhirnya memiliki judul game yang sangat layak ditunggu-tunggu.
 
Info Gamer: Death Like No Other
Tidak hanya sistem Nemesis, Shadow of Mordor juga memiliki fitur yang unik dan menambah efek immersion game-nya, yaitu saat Talion kehilangan nyawanya. Jika Talion mati, kamu tidak akan dihidupkan kembali di checkpoint atau save point terakhir untuk mengulang aksi atau momen sebelum kematianmu. Kabarnya, jika Talion mati, waktu akan terus berjalan dan isi dunianya akan menyesuaikan diri. Contohnya saja, jika Talion mati di ujung pisau sesosok Orc, maka ketika ia hidup kembali Orc tersebut bisa saja sudah "naik pangkat" dan menjadi pemimpin pasukan!!
Publisher: Warner Bros. Interactive Entertainment
Developer: Monolith Productions
Genre: Action RPG
Release: Oktober 2014
Platform: PS3, PS4, X360, XONE

Battlefield: Hardline ~ perang antara polisi dan para kriminal

Battlefield: Hardline ~ perang antara polisi dan para kriminal

Ternyata tahun 2014 ini adalah saatnya Electronic Games, dalam kerja sama dengan Visceral Games, membawa variasi yang sangat mencolok ke dalam seri FPS garapannya yang sangat tersohor , Battlefield. Selama ini, Battlefield selalu hadir dengan setting dan latar belakang perang yang cukup besar, baik yang tercatat dalam sejarah seperti Perang Dunia 2 dan perang Vietnam,  maupun yang fiktif. Di bulan Oktober nanti, EA dan Visceral berencana untuk merilis Battlefield: Hardline, yang akan membawa gamer untuk pertama kalinya ke tengah-tengah medan perang urban, tempat terjadinya "perang" antara polisi dan para kriminal.
 
Secara unik, Hardline menyajikan cerita single-player campaign layaknya sebuah serial TV. Pasalnya, Visceral Games mendorong pemain untuk meneruskan cerita lewat penggalan-penggalan cerita yang menggantung dan tentu membuat penasaran. Info sementara menyebutkan bahwa Hardline juga masih menekankan aksi multiplayer, dengan berbagai mode permainan seperti Hostage Rescue, di mana kamu bermain sebagai anggota pasukan khusus SWAT untuk menyelamatkan sandera, dan Heist, di mana kamu bermain sebagai penjahat dalam misi merampok bank.
 
Publisher: Electronic Arts
Developer: Visceral Games
Genre: FPS
Release: Oktober 2014
Also Available On: PS3, PS4

Sony Pictures rilis screenshot perdana film Angry Birds

Sony Pictures rilis screenshot perdana film Angry Birds

Demam video games yang diangkat ke layar lebar nampaknya tidak akan surut. Buktinya akan hadir satu film yang diambil dari permainan terkenal berjudul Angry Birds. Sebagai informasi, game-nya ini pertama kali muncul pada 2009 ini sukses meraih banyak penggemar bahkan diakui sebagai permainan yang paling sering dimainkan serta diminati. Faktor inilah yang membuat Sony Pictures berani mengangkatnya ke dalam film yang rencananya akan tayang pada 1 Juli 2016.
Sementara itu, pengisi suara untuk karakternya telah diumumkan dan deretan pemainnya pun tidak main-main. Komedian Jason Suidekis akan mengisi suara karakter Red, si burung pemarah berwarna merah, Sementara itu Peter Dinklage yang dikenal lewat serial Game of Thrones akan mengisi suara The Mighty Eagle. Aktris yang dikenal lewat Bridemaids, Maya Rudolph akan mengisi suara Matilda, komedian Danny McBride yang dikenal lewat Up in the Air dan Tropic Thunder akan mengisi suara Bomb sedangkan Josh Gad akan mengisi suara Chuck. Selain mengumumkan pemeran yang akan mengsisi suara di filmnya, Sony pun merilis gambar pertama dari Angry Birds yang memperlihatkan karakter dari Red, Bomb dan Chuck. Film ini akan digarap oleh Fergal Reilly dan Clay Kaytis di mana ini merupakan debut penyutradaraan mereka berdua. Bagaimana pendapat Anda mengenai foto pertama dari film Angry Birds?

Sennheiser G4ME ZERO

Sennheiser G4ME ZERO

Berbicara tentang dunia gaming, inspirasi menjadi konsep yang paling sulit ditemukan karena hampir seluruh kalangan pemain ingin memperoleh pengalaman bermain terbaik, salah satunya di bidang audio. Itulah sebabnya mengapa pasaran gaming headset menjadi hal yang sangat kompetitif, karena setiap produsen berlomba-lomba mencapai kesempurnaan bermain tersebut. Salah satu produk gaming headset terbaru dari Sennheiser yang populer adalah Sennheiser G4ME ZERO PC Gaming Headset, yang tersedia dalam pilihan warna putih dan hitam yang menawan.
 
Salah satu kelebihan utama G4ME ZERO adalah kemampuan untuk memblokir gangguan suara dari luar, sehingga pengguna tidak akan merasa terganggu oleh suara-suara di sekitarnya. Di samping itu, berkat pemakaian teknologi Ergonomic Acoustic Refinement atau E.A.R., maka gamer dapat memperoleh kualitas suara terbaik. Produk ini memiliki mic yang terbilang cukup besar dan tebal jika dibandingkan dengan mic pada gaming headset lainnya, tetapi memiliki daya tahan yang tinggi dan fleksibel untuk digunakan.
 
Sennheiser membanggakan produk ini sebagai gaming headset yang mampu menampilkan kualitas suara jernih, baik untuk bermain game atau sebagai alat audio-recording. G4ME ZERO mempunyai desain dan fungsi yang sengaja dirancang untuk kenyamanan pengguna. Meski alat ear pad produk ini terlihat besar, tetapi ringan dipakai dan tidak menyebabkan iritasi telinga. Sennheiser G4ME ZERO adalah gaming headset yang cocok digunakan untuk para pemain dan audiophile yang ingin mendapatkan kualitas suara dan kenyamanan yang terbaik.
 
Specifications
Frequency Response (Microphone): 50Hz – 16,000Hz
Frequency Response (Headphones): 10 Hz – 26,000Hz
Microphone Sensitivity: -38 dBV @ 94 dBSPL
Sound Pressure Level: 108dB
Cable Length: 3m
Weight: 312g
Impedance: 150Ω

SteamBoy Project Konsol Handheld ala Steam Machine?

SteamBoy Project Konsol Handheld ala Steam Machine?

Beberapa waktu yang lalu telah hadir sebuah teaser melalui situs Youtube yang mengisyaratkan tampilan dari SteamBoy Project yang merupakan Steam Machine dengan konsep portable. SteamBoy Project dikembangkan oleeh SteamBoy Machine Team. Yang merupakan tim third-party yang tidak memiliki kaitannya dengan Valve.
 
Video teaser tersebut memmperlihatkan secara singkat tampak close-up bagian hardware-nya, di mana terlihat trackpad yang mirip dengan Steam Controller . Memiliki layar dengan tombol-tombol di sisi masing-masing layar membuatnya mirip dengan gamepad Wii U. Perangkat handheld ini bakal memiliki CPU quad-core, RAM 4GB dan memory card yang berkapasitas 32GB yang berpadu dengan layar 5 incinya.

Gran Turismo 7 Untuk PS4

Gran Turismo 7 Untuk PS4

Seri simulasi mengemudi mobil yang telah memiliki nama besar dalam industri video game, Gran Turismo nampaknya bakal memiliki permainan terbarunya. Seperti berita yang dikutip dari Eurogamer, Polyphoney Digital saat ini tengah mengerjakan Gran Turismo 7 yang dikatakan bakal membawa seluruh mobil tipe standar yang pernah muncul pada PS2.

Art  Creator dari seri simulasi ini, Kazunori Yamauchi mengatakan bahwa game ini sedang dalam pengembangan dan tidak akan hadir di tahun ini. Dia juga mengatakan bahwa seri kali ini juga berbeda dengan seri sebelumnya karena bakal dirilis tanpa ada versi prolog-nya. Mobil-mobil standar, meurut Yamauchi tetap akn dibawa pada seri terbaru ini karena masing-masing mobil tersebut memiliki penggemarnya sendiri.
 

Game Pokemon Resmi Mendarat di iPad

Game Pokemon Resmi Mendarat di iPad

Agustus lalu, terdengar kabar bahwa Pokemon Company tengah mempersialkan game resmi Pokemon untuk platform mobile. Hari ini, kabar tersebut terbukti benar. Ya, game resmi Pokemon telah dirilis dan dapat diunduh pada tablet yang menjalankan iOS (iPad). Game resmi Pokemon ini berbentuk Trading Card Game yang dimainkan secara online. Aplikasi tersebut hanya dapat diunduh pada iPad dengan display Retina seperti iPad Mini, iPad 3 atau lebih. Sistem operasi yang dijalankan perangkat haruslah iOS 7.0 atau lebih.

Di dalam permainan, pemain diminta untuk memilih kartu dari deck berlabel Grass, Fire atau Water. Anda dapat memperoleh lebih banyak kartu dengan berbagai cara seperti bertanding dengan pemain lain atau dengan komputer dan mengikuti turnamen. Pada saat ini, Pokemon Trading Card Game tersedia di wilayah Amerika Utara, Australia dan Eropa. Di akhir pekan ini, game tersebut akan dirilis di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.

Adventure Time: Secret of the Nameless Kingdom

Adventure Time: Secret of the Nameless Kingdom
Game ini mengambil inspirasi dari game Legend of Zelda
 
Tim Little Orbit dan WayForward bekerja sama untuk meneruskan petualangan Finn dan Jake dalam game Adventure Time terbaru, yaitu Secret of the Nameless Kingdom. Kali ini, tim WayForward sepertinya mengambil inspirasi dari game Legend of Zelda karena mereka akan menyajikan sebuah pengalaman action adventure yang diisi oleh lika liku puzzle serta dibumbui elemen-elemen RPG dengan tampilan top-down.
 
Game ketiga dalam serinya ini akan kembali mengikuti perjalanan Finn dan Jake dalam dunia fantasi the Nameless Kingdom, namun kali ini Jake bukan sebagai satu karakter playable, tapi lebih sebagai fitur khusus yang berhubungan dengan inventory. Yep, kali ini Jake akan "menumpang" di saku Finn, tapi akan sigap menggunakan kemampuan shape-shifting miliknya untuk menjadi berbagai macam item atau equipment yang dapat membantu Finn dalam combat. Secret of the Nameless Kingdom tampak cukup apik sebagai kombinasi gameplay old-school RPG dengan tampilan kartun khasnya, sehingga banyak yang berharap bahwa game yang satu ini akan lebih bagus daripada kedua pendahulunya.

 Publisher: Little Orbit
Developer: WayForward Technologies
Genre: Action Adventure
Release: November 2014
Available On: 3DS, PS3, Xbox 360

Rabu, 15 Oktober 2014

Best Gaming Mice 2014

Every gamer needs a trusty sidekick. Whether you built your own rig, bought a prebuilt gaming notebook or desktop, or have your eye on an upcoming Steam Machine, you'll want a high-quality gaming mouse to give you an edge. Today's gaming mice are more customizable than ever, featuring lots of programmable buttons, multiple user profiles and even adjustable weights.

No mouse is right for every gamer, however, and which one you'll need depends on both your gaming habits and your budget. Here are some of 2014's best gaming mice, sure to suit the needs of armchair generals, online adventurers and twitchy sharpshooters alike.




RAZER MICE In Pursuit of Precision

In 1998, Razer launched the Razer Boomslang, the world’s first gaming mouse. It sparked a revolution in which gamers everywhere discovered that with the help of specially designed peripherals, they could play their favorite games better, faster, and more precisely.

To this day, we continue to push the boundaries on how gamers interface with video games for a whole range of peripherals – including keyboards, mouse mats and headsets. But we never forget where we got our start, and that’s with the gaming mouse.

So when you put your hand on a Razer gaming mouse, you’re arming yourself with our legacy. A legacy of exceptional technological engineering, cutting-edge ergonomics, and an obsessive pursuit for absolute gaming precision.


Design


Performance


Mouse Selector
DESIGN
Putting the human back in interface devices
The first thing a gamer understands when they put their hand on a Razer gaming mouse is not how powerful it is, but how nice it feels. Every button placement and every curve on our mice was created to fit snugly with your hand.

Unlike mass-market office-grade pointing devices, Razer mice are designed with ergonomics that deliver above and beyond what ordinary ones can offer. As such, ours go through rigorous testing with a wide range of hand shapes, sizes, and grip types to find what the best fit is for everybody.

With every new Razer gaming mouse we create, we improve the ergonomics to continue to give you the most comfortable gaming experience.
What’s your grip type?
Customizable ergonomics
The gentle sloping and long mouse buttons of the Razer Taipan, combined with its rubber side grips, makes it the optimal mouse for claw grip users, whereas the compact design of the Razer Orochi would suit a fingertip user.

Our mice also come in right-handed, ambidextrous or left-handed models – get the one that’s most comfortable for you.
Intuitive gaming design
Six/Twelve Button Thumb Grid
On-the-fly DPI switching
With the popularity of the massively multiplayer online (MMO) genre taking off, an idea was born to find an easier way to access all the skills at your avatar’s disposal without having to take your fingers away from the movement keys.

Ergonomic studies showed that while the thumb on our mouse hand is an under-used digit, it can certainly be trained to be as precise for button actuation as any of our other fingers. The revolutionary thumb grid buttons was born, designed to ensure all your essential keybinds are within easy and comfortable reach.
- See more at: http://www.razerzone.com/gaming-mice#sthash.vLcD8iCE.dpuf
 

In 1998, Razer launched the Razer Boomslang, the world’s first gaming mouse. It sparked a revolution in which gamers everywhere discovered that with the help of specially designed peripherals, they could play their favorite games better, faster, and more precisely.

To this day, we continue to push the boundaries on how gamers interface with video games for a whole range of peripherals – including keyboards, mouse mats and headsets. But we never forget where we got our start, and that’s with the gaming mouse.

So when you put your hand on a Razer gaming mouse, you’re arming yourself with our legacy. A legacy of exceptional technological engineering, cutting-edge ergonomics, and an obsessive pursuit for absolute gaming precision. - See more at: http://www.razerzone.com/gaming-mice#sthash.vLcD8iCE.dpuf
  

In 1998, Razer launched the Razer Boomslang, the world’s first gaming mouse. It sparked a revolution in which gamers everywhere discovered that with the help of specially designed peripherals, they could play their favorite games better, faster, and more precisely.

To this day, we continue to push the boundaries on how gamers interface with video games for a whole range of peripherals – including keyboards, mouse mats and headsets. But we never forget where we got our start, and that’s with the gaming mouse.

So when you put your hand on a Razer gaming mouse, you’re arming yourself with our legacy. A legacy of exceptional technological engineering, cutting-edge ergonomics, and an obsessive pursuit for absolute gaming precision. - See more at: http://www.razerzone.com/gaming-mice#sthash.vLcD8iCE.dpuf

Dying Light (PS3, PS4, X360, XONE)

Dying Light (PS3, PS4, X360, XONE)

Di beberapa tahun terakhir ini, game dengan tema zombie yang mengusung gameplay Action-Survival telah menjamur, namun tidak banyak yang menawarkan sesuatu yang benar-benar baru ataupun berbeda. Umumnya, pemain akan sibuk menghabisi para zombie, atau menghindari mereka dengan santai. Maka kedatangan Dying Light pastinya akan menjadi angin segar bagi para fans game zombie, terutama bagi penggemar genre thriller, karena game garapan Techland ini akan membuatmu lari terbirit-birit!!

Ada dua hal yang paling mencolok dalam Dying Light yang membentuk inti dari keseluruhan gameplay-nya, yaitu sistem free-running parkour ala Mirror's Edge, dan siklus pergantian siang-malam. Sistem free-running parkour tampak sangat cocok ketika dikombinasikan dengan dunia open world Dying Light, apalagi karena sistem game ini memberi kesan pergerakan yang realistis dan mantap dalam sudut pandang first-person. Di siang hari, gamer bebas berlari dan berjumpalitan melewati dunia Dying Light yang didesain sedemikian rupa sehingga memberikan pemain banyak jalan yang bisa dilalui, atap untuk dipanjat, atau dinding untuk dilompati. Selain misi utama, perjalananmu juga akan diselingi oleh secondary mission yang muncul secara random. Nah, terdengar menyenangkan bukan? Tapi jangan senang dulu, karena ketika matahari terbenam, dunia Dying Light akan berubah drastis.

Night is When the Nightmare Begins!
Zombie yang pada siang hari hanya seperti zombie "standar" yang biasa ditemukan di manapun juga, berubah menjadi garang dan haus darah di malam hari. Mata mereka menyala merah, dan mereka akan berburu serta mengejarmu secara lebih agresif, bahkan dengan perilaku dan kemampuan baru. Combat bukanlah hal yang disarankan pada malam hari karena walaupun pemain bisa menghajar zombie dengan cukup leluasa saat matahari bersinar, tapi di kegelapan kamu hanyalah seonggok daging tak berdaya. Apalagi, combat di sini cukup realistis di mana button-mashing bukanlah pilihan yang efektif berkat adanya fitur Stamina Bar, sehingga kamu harus mengandalkan posisi dan timing yang tepat. Untungnya, kamu memiliki dua Stamina Bar dengan fungsi yang terpisah: satu untuk combat, satu lagi untuk berlari. Sebagai tambahan, Techland mengungkapkan bahwa Dying Light juga dibekali oleh fitur crafting dan sistem leveling, namun tidak disertai info lebih detail.

Meskipun bukan hal yang baru dalam dunia game, tapi fitur free-running dan siklus siang-malam membedakan Dying Light dari game-game Zombie sejenis, serta memperkenalkan gaya permainan dinamis yang intens dan cukup mencekam. Tak dapat disangkal lagi, bahwa Dying Light menjanjikan pengalaman bermain game zombie yang baru dan inovatif. This is what next-generation zombie game should be!!

Publisher: Warner Bros. Interactive
Developer: Techland
Genre: Action
Release: TBA 2014
Platform: PS3, PS4, X360, XONE

Mortal Kombat X


Mortal Kombat berbeda dari kebanyakan seri game fighting lain, yang umumnya memiliki daya tarik dan elemen gameplay yang lebih "anggun" dan terkadang lebih kompleks, seperti Tekken, Dead or Alive, atau bahkan Street Fighter. Mortal Kombat adalah seri game fighting yang - terutama setelah Mortal Kombat 3 - diasosiasikan dengan pertarungan fast-paced yang intens, liar dan brutal, dan pastinya sadis serta penuh darah. Dan akhirnya, NetherRealm Studios memutuskan bahwa sudah saatnya franchise legendaris ini melangkah memasuki generasi new-gen dalam bentuk Mortal Kombat X.

 Fight However You Want It
Fitur baru yang paling mencolok adalah adanya sistem varian combat style, di mana setiap karakter memiliki pilihan 3 gaya bertarung yaitu yang bersifat ofensif, defensif, dan satu yang bisa disebut magis. Ketiga combat style ini secara esensial menambahkan variasi gerakan atau combat moves untuk setiap karakter, di samping combat moves standar dari masing-masing karakter tersebut. Contohnya saja, Sub-Zero (yes!) memiliki mode Grandmaster yang menambahkan special move Ice Clone dan jurus-jurus es lainnya; mode Unbreakable yang berupa mode defensif dengan gerakan-gerakan parry dan counter yang lebih banyak dan efektif; serta mode Cryomancer di mana pemain dapat menciptakan dan menggunakan senjata-senjata yang terbuat dari es seperti belati es dan tombak es.

Game kesepuluh dari seri orisinalnya ini juga mempertahankan elemen brutal dan sadis, salah satu caranya dengan mengembalikan fitur kamera X-ray yang muncul untuk setiap serangan yang menghancurkan tulang, mengoyak organ, dan mencabik daging. MK X akan diisi oleh animasi-animasi yang sangat sadis, dan tentu saja kamu akan disuguhi adegan-adegan Fatalities yang berdarah-darah serta dilansir akan lebih kreatif dan bervariasi dari sebelumnya.
 
Use Your Surrounding to Your Advantage
Masih bicara soal variasi, NetherRealms tampaknya juga ingin memberikan tambahan yang berbeda dari game-game Mortal Kombat sebelumnya, yaitu dengan mengadopsi sistem interactive environment.  Kali ini, pemain dapat berinteraksi dengan objek-objek yang ada di arena pertarungan. Contohnya saja di arena hutan yang diisi oleh banyak pohon; pemain dapat melompat, berayun di batang pohon dan melompat ke ujung arena yang berlawanan. Kamu bahkan dapat menggunakan ranting pohon yang jatuh sebagai senjata!! Walaupun efeknya mungkin tidak signifikan, tapi fitur yang tampaknya terinspirasi dari game Injustice: Gods Among Us ini menghadirkan elemen gameplay yang bisa membuat setiap pertarungan lebih menarik.
Mortal Kombat memulai sejarahnya sebagai sebuah game fighting yang sangat imajinatif, dan sangat brutal sampai pada batas yang bisa dibilang konyol. Tapi ternyata seri game ini berkembang menjadi seri yang menawarkan pengalaman bermain "Arcade Fighter" yang cukup mendalam dan jelas sangat seru. Dan walaupun masih berupa game yang berpotensi memancing kontroversi maupun protes dari pihak-pihak tertentu, Mortal Kombat X menjanjikan permainan dan beragam fitur yang benar-benar menarik di samping kebrutalan dan kesadisannya. 

Publisher: Warner Bros. Interactive Entertainment
Developer: NetherRealm Studios
Genre: Fighting
Release: 2015
Platform: PS3, PS4, X360, XONE

Persona 4: Dancing All Night (PS VITA)


Setengah tahun setelah pecahnya kasus pembunuhan beruntun di kota Inaba, tersebar rumor yang menyebutkan bahwa ada sebuah situs internet yang jika dibuka saat tengah malam, maka situs tersebut akan memainkan sebuah video misterius di mana orang yang menontonnya akan terhisap ke dunia lain. Itulah latar belakang game yang mungkin sangat tidak terduga dan tidak pernah terpikirkan oleh para penggemar seri Persona, yang tersohor berkat gameplay RPG khasnya. Atlus bekerjasama dengan Dingo, tim developer di balik Hatsune Miku: Project Diva, untuk melahirkan rhythm game di dalam seri Persona lewat Persona 4: Dancing All Night.
 
Gamers akan mengikuti aksi Rise Kujikawa dan Yu Narukami melawan para Shadows yang mendiami Midnight Stage, dan membebaskan para penduduk kota Inaba dari dunia Shadows tersebut. Tentu saja kamu tidak akan membasmi para Shadows dengan tebasan senjata ataupun dengan kekuatan Persona, tapi dengan menari!! Yah, setidaknya jarimu yang akan sibuk menari mengikuti ritme dan irama musik, selagi karaktermu beraksi dalam Dance Battle. Game ini juga menghadirkan karakter-karakter lain selain Rise dan Yu, salah satu di antaranya adalah karakter baru bernama Kanami Mashita. Persona 4: DAN akan memfiturkan jajaran lagu dari seri game dan anime-nya, serta lagu-lagu remix dari soundtrack Persona 4. Lebih menariknya lagi, pihak Atlus menyebutkan bahwa jajaran lagu dalam DAN adalah hasil gubahan Tetsuya Komuro dan Daisuke Asakura, dua musisi yang sangat terkenal di Jepang.

 Walaupun mengusung gameplay yang sangat berlawanan dengan yang biasa diasosiasikan dengan franchise Persona, Dancing All Night dilansir telah berhasil menarik minat banyak gamer dan penggemar serinya, yang rupanya cukup bersemangat menyambut game rhythm yang satu ini. Tapi memang, dengan didukung oleh dua musisi terkenal Jepang dan tim developer yang sukses memperkenalkan Hatsune Miku rhythm game ke komunitas gaming, Persona 4: Dancing All Night tampak sangat menjanjikan.
 
Publisher: Atlus
Developer: Atlus, Dingo
Genre: Rhythm
Release: Q3 2014
Platform: PlayStation Vita

Middle-Earth: Shadow of Mordor (PS3, PS4, X360, XONE)


The Lord of the Rings (TLotR) adalah franchise yang melegenda. Mulai dari cikal bakalnya di dunia sastra sampai akhirnya tampil dalam format layar lebar, TLotR telah menjadi suatu produk entertainment yang sukses dan digemari banyak orang. Sayangnya, tidak demikian saat franchise ini masuk ke dalam dunia video game karena sampai sekarang, judul-judul game dalam seri TLotR secara umum tidak berhasil meraih sukses yang diharapkan. Maka, kemunculan Middle-Earth: Shadow of Mordor yang terlihat sangat epik ini menjadi kejutan yang sangat menyenangkan, karena kali ini kamu akan memainkan game TLotR yang lain daripada yang lain.
Shadow of Mordor akan menyajikan cerita baru yang terjadi dalam rentang waktu antara kisah The Hobbit dan The Lord of the Rings. Kamu adalah Talion, seorang Ranger dari kerajaan Gondor yang ditugaskan menjaga Black Gate, gerbang menuju dataran Mordor tempat Sauron dan pasukannya mengumpulkan kekuatan. Suatu hari, pasukan Sauron menyerang gerbang tersebut dan istri serta anak Talion mati di tangan anak buah Sauron yang bernama Black Hand. Yakin bahwa dia juga akan mati menyusul keluarganya, Talion malah diselamatkan oleh sesosok Wraith yang merasuki tubuhnya. Dua entitas dalam satu tubuh, mereka memutuskan untuk bekerjasama: Talion dalam misi balas dendam, dan Wraith yang masih diselimuti misteri.
 
Power of the Wraith
Para fans TLotR tentu tahu seperti apa wujud Wraith. Saat merasuki tubuh Talion, mahkluk spektral yang menyeramkan ini juga memberikan kekuatan supernatural dan abilities yang tampak sangat keren, dan bisa dibilang akan membentuk inti dari keseluruhan gameplay Shadow of Mordor. Kamu dapat melepaskan kekuatan Wraith sehingga menjadi sebuah ledakan yang melumpuhkan lawan di sekelilingmu, kamu bahkan dapat melesat dalam dimensi Wraith untuk berpindah tempat dengan cepat, yang jelas sangat berguna untuk mengejar atau mengincar lawan yang mengganggu dari kejauhan. Tapi yang paling menarik dan sepertinya paling penting adalah kemampuan Wraith untuk mendominasi dan mengambil alih pikiran lawan.
 
Nemesis System: The Art of War
Yep. Kamu dapat mengambil alih pikiran lawan yang lebih lemah dan memaksanya untuk bertarung sebagai kawan. Menariknya, ability ini akan menjadi bagian penting dari sistem permainan yang sangat inovatif dan unik di antara game-game dengan genre Action-RPG lain, yaitu sistem Nemesis. Dalam misinya, Talion memang beraksi sendirian, tapi walaupun kombinasi kemampuan bertarung Ranger dan abilities Wraith miliknya sangat ampuh, kamu akan sangat kesulitan jika berniat menyelesaikan seluruh game sebagai one-man army melawan pasukan Orc milik Sauron yang hampir tak terhitung jumlahnya. Karenanya, sistem Nemesis sangat membantu dalam menyeimbangkan arena pertempuran antara Talion dan Sauron.
Pada dasarnya, setiap unit pasukan Orc dipimpin oleh Orc War Chief, yaitu unit terkuat atau yang paling ditakuti oleh Orc lainnya. Selain itu, pasukan ini juga diisi oleh Orc "bawahan" yang juga memiliki ambisi untuk naik pangkat. Layaknya dalam perpolitikan, para Orc ini memiliki rasa loyalitas maupun iri di antara mereka. Di sinilah ability dominasi Wraith milikmu berperan, di mana kamu dapat menggunakannya untuk mengeksploitasi hubungan yang rentan antara para Orc tersebut. Setiap pemain mendominasi sesosok Orc, kamu dapat melihat peran dan hubungannya, baik dengan pasukan tempatnya berasal maupun dengan pemimpinnya. Berdasarkan peran dan seberapa pentingnya Orc tersebut bagi pasukannya, kamu bisa memanfaatkannya dalam berbagai cara.
 
Sebagai contoh, kamu bisa mengirimnya pulang untuk berperan sebagai mata-mata, mengorek informasi mengenai kekuatan dan kelemahan pemimpin pasukannya, bahkan menugaskannya untuk membunuh pemimpin pasukannya. Tentu saja usaha assassination seperti ini tidak selalu berhasil, tapi pemain juga bisa membuntutinya dan memanfaatkan kekacauan yang ditimbulkan sang Orc assassin untuk mengambil nyawa sang pemimpin pasukan tersebut...atau kamu juga bisa mendominasinya. Dominasi pimpinan Orc membuka peluang dan opsi yang menarik bagi pemain, di mana kamu mempunyai pilihan untuk menghilangkan kekuasaan pemimpin Orc tersebut, atau memanfaatkannya untuk menyerang pimpinan Orc lain yang lebih kuat lagi.


Vengeance is Yours… and Theirs
Menariknya lagi, rupanya bukan hanya Talion yang berniat balas dendam, karena Monolith mendesain Shadow of Mordor dengan sistem di mana para Orc pun dapat menyimpan dendam pada pemain. Setiap adegan pertarungan melawan para Orc dapat menimbulkan akibat yang tidak terduga, terutama jika kamu membiarkan adanya Orc yang kabur dan selamat dari tebasan pedangmu. Orc yang berhasil kabur dapat kembali di lain waktu dalam bentuk yang lebih kuat dan bahkan memimpin pasukannya sendiri, lengkap dengan luka perang yang didapat dari pertarungannya melawan Talion.
Middle-Earth: Shadow of Mordor adalah game yang tidak hanya memanfaatkan ketenaran franchise TLotR, tapi juga menyajikan gameplay dan sistem permainan yang sangat unik dan sepertinya belum pernah terlihat sebelumnya. Dengan sistem quest dan politik yang cukup kompleks, Shadow of Mordor menjanjikan variasi yang menarik dan inovatif bagi penggemar Action-RPG yang mungkin cukup jenuh dengan game-game sejenis lainnya. Yang jelas, gamer penggemar dunia The Lord of the Rings akhirnya memiliki judul game yang sangat layak ditunggu-tunggu.
 
Info Gamer: Death Like No Other
Tidak hanya sistem Nemesis, Shadow of Mordor juga memiliki fitur yang unik dan menambah efek immersion game-nya, yaitu saat Talion kehilangan nyawanya. Jika Talion mati, kamu tidak akan dihidupkan kembali di checkpoint atau save point terakhir untuk mengulang aksi atau momen sebelum kematianmu. Kabarnya, jika Talion mati, waktu akan terus berjalan dan isi dunianya akan menyesuaikan diri. Contohnya saja, jika Talion mati di ujung pisau sesosok Orc, maka ketika ia hidup kembali Orc tersebut bisa saja sudah "naik pangkat" dan menjadi pemimpin pasukan!!
Publisher: Warner Bros. Interactive Entertainment
Developer: Monolith Productions
Genre: Action RPG
Release: Oktober 2014
Platform: PS3, PS4, X360, XONE

Battlefield: Hardline ~ perang antara polisi dan para kriminal


Ternyata tahun 2014 ini adalah saatnya Electronic Games, dalam kerja sama dengan Visceral Games, membawa variasi yang sangat mencolok ke dalam seri FPS garapannya yang sangat tersohor , Battlefield. Selama ini, Battlefield selalu hadir dengan setting dan latar belakang perang yang cukup besar, baik yang tercatat dalam sejarah seperti Perang Dunia 2 dan perang Vietnam,  maupun yang fiktif. Di bulan Oktober nanti, EA dan Visceral berencana untuk merilis Battlefield: Hardline, yang akan membawa gamer untuk pertama kalinya ke tengah-tengah medan perang urban, tempat terjadinya "perang" antara polisi dan para kriminal.
 
Secara unik, Hardline menyajikan cerita single-player campaign layaknya sebuah serial TV. Pasalnya, Visceral Games mendorong pemain untuk meneruskan cerita lewat penggalan-penggalan cerita yang menggantung dan tentu membuat penasaran. Info sementara menyebutkan bahwa Hardline juga masih menekankan aksi multiplayer, dengan berbagai mode permainan seperti Hostage Rescue, di mana kamu bermain sebagai anggota pasukan khusus SWAT untuk menyelamatkan sandera, dan Heist, di mana kamu bermain sebagai penjahat dalam misi merampok bank.
 
Publisher: Electronic Arts
Developer: Visceral Games
Genre: FPS
Release: Oktober 2014
Also Available On: PS3, PS4

Sony Pictures rilis screenshot perdana film Angry Birds


Demam video games yang diangkat ke layar lebar nampaknya tidak akan surut. Buktinya akan hadir satu film yang diambil dari permainan terkenal berjudul Angry Birds. Sebagai informasi, game-nya ini pertama kali muncul pada 2009 ini sukses meraih banyak penggemar bahkan diakui sebagai permainan yang paling sering dimainkan serta diminati. Faktor inilah yang membuat Sony Pictures berani mengangkatnya ke dalam film yang rencananya akan tayang pada 1 Juli 2016.
Sementara itu, pengisi suara untuk karakternya telah diumumkan dan deretan pemainnya pun tidak main-main. Komedian Jason Suidekis akan mengisi suara karakter Red, si burung pemarah berwarna merah, Sementara itu Peter Dinklage yang dikenal lewat serial Game of Thrones akan mengisi suara The Mighty Eagle. Aktris yang dikenal lewat Bridemaids, Maya Rudolph akan mengisi suara Matilda, komedian Danny McBride yang dikenal lewat Up in the Air dan Tropic Thunder akan mengisi suara Bomb sedangkan Josh Gad akan mengisi suara Chuck. Selain mengumumkan pemeran yang akan mengsisi suara di filmnya, Sony pun merilis gambar pertama dari Angry Birds yang memperlihatkan karakter dari Red, Bomb dan Chuck. Film ini akan digarap oleh Fergal Reilly dan Clay Kaytis di mana ini merupakan debut penyutradaraan mereka berdua. Bagaimana pendapat Anda mengenai foto pertama dari film Angry Birds?

Sennheiser G4ME ZERO


Berbicara tentang dunia gaming, inspirasi menjadi konsep yang paling sulit ditemukan karena hampir seluruh kalangan pemain ingin memperoleh pengalaman bermain terbaik, salah satunya di bidang audio. Itulah sebabnya mengapa pasaran gaming headset menjadi hal yang sangat kompetitif, karena setiap produsen berlomba-lomba mencapai kesempurnaan bermain tersebut. Salah satu produk gaming headset terbaru dari Sennheiser yang populer adalah Sennheiser G4ME ZERO PC Gaming Headset, yang tersedia dalam pilihan warna putih dan hitam yang menawan.
 
Salah satu kelebihan utama G4ME ZERO adalah kemampuan untuk memblokir gangguan suara dari luar, sehingga pengguna tidak akan merasa terganggu oleh suara-suara di sekitarnya. Di samping itu, berkat pemakaian teknologi Ergonomic Acoustic Refinement atau E.A.R., maka gamer dapat memperoleh kualitas suara terbaik. Produk ini memiliki mic yang terbilang cukup besar dan tebal jika dibandingkan dengan mic pada gaming headset lainnya, tetapi memiliki daya tahan yang tinggi dan fleksibel untuk digunakan.
 
Sennheiser membanggakan produk ini sebagai gaming headset yang mampu menampilkan kualitas suara jernih, baik untuk bermain game atau sebagai alat audio-recording. G4ME ZERO mempunyai desain dan fungsi yang sengaja dirancang untuk kenyamanan pengguna. Meski alat ear pad produk ini terlihat besar, tetapi ringan dipakai dan tidak menyebabkan iritasi telinga. Sennheiser G4ME ZERO adalah gaming headset yang cocok digunakan untuk para pemain dan audiophile yang ingin mendapatkan kualitas suara dan kenyamanan yang terbaik.
 
Specifications
Frequency Response (Microphone): 50Hz – 16,000Hz
Frequency Response (Headphones): 10 Hz – 26,000Hz
Microphone Sensitivity: -38 dBV @ 94 dBSPL
Sound Pressure Level: 108dB
Cable Length: 3m
Weight: 312g
Impedance: 150Ω

SteamBoy Project Konsol Handheld ala Steam Machine?


Beberapa waktu yang lalu telah hadir sebuah teaser melalui situs Youtube yang mengisyaratkan tampilan dari SteamBoy Project yang merupakan Steam Machine dengan konsep portable. SteamBoy Project dikembangkan oleeh SteamBoy Machine Team. Yang merupakan tim third-party yang tidak memiliki kaitannya dengan Valve.
 
Video teaser tersebut memmperlihatkan secara singkat tampak close-up bagian hardware-nya, di mana terlihat trackpad yang mirip dengan Steam Controller . Memiliki layar dengan tombol-tombol di sisi masing-masing layar membuatnya mirip dengan gamepad Wii U. Perangkat handheld ini bakal memiliki CPU quad-core, RAM 4GB dan memory card yang berkapasitas 32GB yang berpadu dengan layar 5 incinya.

Gran Turismo 7 Untuk PS4


Seri simulasi mengemudi mobil yang telah memiliki nama besar dalam industri video game, Gran Turismo nampaknya bakal memiliki permainan terbarunya. Seperti berita yang dikutip dari Eurogamer, Polyphoney Digital saat ini tengah mengerjakan Gran Turismo 7 yang dikatakan bakal membawa seluruh mobil tipe standar yang pernah muncul pada PS2.

Art  Creator dari seri simulasi ini, Kazunori Yamauchi mengatakan bahwa game ini sedang dalam pengembangan dan tidak akan hadir di tahun ini. Dia juga mengatakan bahwa seri kali ini juga berbeda dengan seri sebelumnya karena bakal dirilis tanpa ada versi prolog-nya. Mobil-mobil standar, meurut Yamauchi tetap akn dibawa pada seri terbaru ini karena masing-masing mobil tersebut memiliki penggemarnya sendiri.
 

Game Pokemon Resmi Mendarat di iPad


Agustus lalu, terdengar kabar bahwa Pokemon Company tengah mempersialkan game resmi Pokemon untuk platform mobile. Hari ini, kabar tersebut terbukti benar. Ya, game resmi Pokemon telah dirilis dan dapat diunduh pada tablet yang menjalankan iOS (iPad). Game resmi Pokemon ini berbentuk Trading Card Game yang dimainkan secara online. Aplikasi tersebut hanya dapat diunduh pada iPad dengan display Retina seperti iPad Mini, iPad 3 atau lebih. Sistem operasi yang dijalankan perangkat haruslah iOS 7.0 atau lebih.

Di dalam permainan, pemain diminta untuk memilih kartu dari deck berlabel Grass, Fire atau Water. Anda dapat memperoleh lebih banyak kartu dengan berbagai cara seperti bertanding dengan pemain lain atau dengan komputer dan mengikuti turnamen. Pada saat ini, Pokemon Trading Card Game tersedia di wilayah Amerika Utara, Australia dan Eropa. Di akhir pekan ini, game tersebut akan dirilis di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.

Adventure Time: Secret of the Nameless Kingdom

Game ini mengambil inspirasi dari game Legend of Zelda
 
Tim Little Orbit dan WayForward bekerja sama untuk meneruskan petualangan Finn dan Jake dalam game Adventure Time terbaru, yaitu Secret of the Nameless Kingdom. Kali ini, tim WayForward sepertinya mengambil inspirasi dari game Legend of Zelda karena mereka akan menyajikan sebuah pengalaman action adventure yang diisi oleh lika liku puzzle serta dibumbui elemen-elemen RPG dengan tampilan top-down.
 
Game ketiga dalam serinya ini akan kembali mengikuti perjalanan Finn dan Jake dalam dunia fantasi the Nameless Kingdom, namun kali ini Jake bukan sebagai satu karakter playable, tapi lebih sebagai fitur khusus yang berhubungan dengan inventory. Yep, kali ini Jake akan "menumpang" di saku Finn, tapi akan sigap menggunakan kemampuan shape-shifting miliknya untuk menjadi berbagai macam item atau equipment yang dapat membantu Finn dalam combat. Secret of the Nameless Kingdom tampak cukup apik sebagai kombinasi gameplay old-school RPG dengan tampilan kartun khasnya, sehingga banyak yang berharap bahwa game yang satu ini akan lebih bagus daripada kedua pendahulunya.

 Publisher: Little Orbit
Developer: WayForward Technologies
Genre: Action Adventure
Release: November 2014
Available On: 3DS, PS3, Xbox 360